Sejarah

Pertanyaan

revolusi hijau merupakan salah satu kebijakan yang diterapkan pada masa orde baru yang berintikan
A program Repelita
B Panca Usaha Tani
C program Pelita
D delapan jalur pemerataan
E trilogi pembangunan

1 Jawaban

  • Revolusi Hijau merupakan salah satu program atau kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan Orde Baru. Masa pemerintahan Orde Baru merupakan sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto yang diawali sejak dikeluarkannya Supersmar (Surat Perintah 11 Maret) pada tanggal 11 Maret 1966. Masa pemerintahan Orde Baru ini berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.

    Pembahasan

    Revolusi Hijau merupakan penanda dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian di dunia. Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru mengedepankan sektor pertanian sebagai salah satu program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat Indonesia dengan mewujudkan swasembada pangan.

    Apa sih sebenarnya Revolusi Hijau  itu? Yuk, disimak uraian berikut!

    Perkembangan dan perubahan di sektor pertanian telah terjadi beberapa kali dalam sejarah kehidupan manusia. Perubahan dan perkembangan ini dikenal dengan istilah revolusi.  Perubahan dan perkembangan tersebut dapat berupa perkembangan peralatan pertanian,  perubahan rotasi tanaman, dan perubahan sistem pengairan yang dapat berlangsung secara cepat maupun lambat. Usaha untuk mencapai suatu perubahan yang berlangsung secara cepat yang disebut sebagai revolusi.

    Revolusi Hijau merupakan perubahan-perubahan cara bercocok tanam  dari tradisional menjadi modern. Hal ini menyebabkan berkurangnya ketergantungan petani pada cuaca dan alam dengan  adanya peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi  pangan. Revolusi Hijau sering pula disebut sebagai Revolusi Agraria di mana agraria  meliputi bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

    Revolusi Hijau lahir sebagai dampak dari penelitian  Thomas Robert Malthus yang menyampaikan hasil penelitiannya bahwa  Malthus menyatakan bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah yang tidak dapat dihindari yang terjadi karena tidak seimbangnya pertumbuhan  penduduk dengan peningkatan produksi pangan. Revolusi  Hijau kemudian menjadi proyek penelitian dalam usaha menigkatkan produksi pangan di  seluruh dunia. Penelitian tersebut dilakukan di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan.  Hasil dari Revolusi Hijau pada tanaman pangan adalah hasil persilangan padi yang dikenal sebagai IR-8 atau lebih dikenal sebagai PB-8.

    Keberhasilan Revolusi Hijau ini ditandai dengan keberhasilan dalam  melakukan persilangan (breeding) antarjenis tanaman tertentu yang menghasilkan jenis tanaman unggul tertentu yang dapat meningkatkan produksi bahan  pangan. Tanaman unggul yang dihasilkan memiliki ciri antara lain:

    1. berumur pendek,  
    2. hasil produksi panen berlipat ganda,
    3. mudah beradaptasi dalam kondisi lingkungan apapun yang memenuhi syarat, antara lain:  memiliki persediaan air yang cukup, pemupukan yang teratur, memiliki persediaan bahan kimia pemberantas hama dan penyakit yang cukup, memiliki persediaan bahan kimia untuk memberantas rumput pengganggu.

    Revolusi Hijau di Indonesia diterapkan dalam program pemerintah "Panca Usaha Tani"  yaitu:

    1. pemilihan dan penggunaan bibit unggul
    2. melakukan pemupukan yang teratur
    3. pengairan yang cukup
    4. pemberantasan hama yang intensif
    5. teknik penanaman yang lebih teratur

    Sedangkan peningkatan produksi pangan dan produksi pertanian dapat dilakukan melalui empat usaha pokok, yaitu

    1. Intensifikasi pertanian yaitu usaha peningkatan produksi pertanian dengan  menerapkan Panca Usaha Tani.
    2. Ekstensifikasi pertanian yaitu usaha peningkatkan produksi pertanian dengan  membuka lahan baru.
    3. Diversifikasi pertanian yaitu usaha peningkatan produksi pertanian melalui keanekaragaman usaha tani.
    4. Rehabilitasi pertanian yaitu usaha peningkatan produksi pertanian dengan memulihkan daya produkstivitas  sumber pertanian yang telah kritis.

    Revolusi Hijau memiliki beberapa dampak positif, antara lain.

    1. ditemukannya tanaman jenis unggul sehingga dapat meningkatkan hasil produksi tanpa membutuhkan tenaga  kerja yang banyak.
    2. meningkatkan pendapatan petani karena meningkatnya hasil produksi.
    3. meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya teknologi.
    4. meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

    Selain dampak positif, Revolusi Hijau juga menimbulkan dampak negatif,  antara lain.

    1. Perubahan sistem bagi hasil.
    2. Ekonomi uang di pedesaan memiliki pengaruh besar dalam hubungan sosial.
    3. Peningkatan biaya produksi karena ketergantungan akan kebutuhan pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama.
    4. Penggunaan teknologi modern hanya terbatas pada petani kaya saja sehingga peningkatan produksi pangan dan pendapatan tidak dapat dirasakan oleh seluruh petani.

    Dari uraian di atas diketahui bahwa Revolusi Hijau merupakan kebijakan yang diterapkan pada masa Orde Baru yang berintikan Panca Usaha Tani (B).

    Semoga dapat membantu, ya!

    Pelajari lebih lanjut

    1. Materi tentang Revolusi Hijau https://brainly.co.id/tugas/1451958

    2. Materi tentang Revolusi Hijau dan Biru https://brainly.co.id/tugas/2654929

    ----------------

    Detil Jawaban

    Kelas : IX SMP

    Mapel : IPS

    Bab : Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi

    Kode kategori : 9.10.13

    Kata kunci : Orde Baru, Revolusi Hijau

Pertanyaan Lainnya