apa yang dimaksud dengan unsur musikal dan nonmusikal

Unsur Musikalitas

Unsur musikalitas adalah unsur-unsur yang secara langsung berhubungan dengan masalah harmonisasi lagu yang disajikan. Unsur-unsur yang termasuk dalam wilayah ini antara lain nada, tempo, warna nada, melodi, dinamika, dan harmoni. Dalam pelaksanaannya, unsur-unsur tersebut bekerja sama, kait mengkait membentuk satu kesatuan sesuai dengan tuntutan musikalitas. Sebagai ukuran keberhasilannya adalah rasa keindahan suara yang disajikan. Bagaimana susunan nada, melodi, permainan tempo, dinamika, pemilihan warna nada, pembentukan harmoni, dapat menjelma menjadi sebuah sajian yang enak didengar, mampu menyentuh perasaan audiens. Sehingga tanpa disadari audiens merasakan suatu keindahan dalam bentuk gending/lagu yang mempunyai karakter tertentu, meskipun dalam hal ini antara audiens satu dengan lainnya mempunyai persepsi yang tidak sama.

Sebagaimana pola hidup seseorang dalam bermasyarakat, unsur-unsur tersebut dalam penyajiannya mempunyai kewajiban yang bersifat pribadi maupun kolektif. Makna pribadi dalam hal ini dipahami sebagai kekuatan yang dimiliki masing-masing unsur dalam memberi warna terhadap lagu/gending sehingga mempunyai karakter tertentu sesuai dengan amanahnya. Sedangkan makna kolektifitas dipahami sebagai sebuah kebersamaan dengan saling melengkapi, memberi dan menerima. Sehingga di dalamnya terjadi kelenturan yang harus “dipatuhi dan dilaksanakan” dalam rangka menjaga keutuhan dan keharmonisan sajian.

Dalam kehidupan sehari-hari, sifat kolektifitas yang melekat pada seni musik daerah dapat diidentikkan dengan prinsip hidup sebagian masyarakat yang disebut “gotong royong”. Sebuah prinsip hidup yang mengedepankan azas kebersamaan dalam mencapai tujuan. Begitu juga dalam seni musik daerah, untuk mencapai tujuan dari sebuah penyajian harus dilakukan dengan membagi tanggungjawab sesuai dengan hak dan kewajibannya tanpa adanya intervensi.

 

Unsur Non Musikalitas

Unsur ini tidak secara langsung berhubungan dengan musikalitas suatu sajian, melainkan lebih pada kontribusinya dalam memberi warna secara visual pada suatu sajian, misalnya pakaian, dan bahasa.

Dalam sebuah penyajian musik daerah, pakaian tidak secara langsung berhubungan dengan musikalitasnya. Namun dengan pakaian yang dikenakan, dapat digunakan untuk mengenali dari mana musik daerah yang baru disajikan. Bahkan dewasa ini, pakaian merupakan salah satu bagian yang mendapat prioritas dalam setiap penyajian. Sehingga sajian musik disamping enak didengarkan, juga enak untuk dipandang.

Bahasa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul musik daerah yang sedang disajikan. Dalam penyajiannya, bahasa diwujudkan dalam bentuk syair pada lagu/tembang yang menggunakan bahasa daerah setempat. Pada umumnya lagu/tembang pada seni musik daerah mengandung makna yang dalam, dan berhubungan dengan tradisi kehidupan masyarakat pendukungnya. 

#maap klo salah