Tujuan dibentuknya TKR pada tanggal 5 Oktober 1945 adalah
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban caesalpiniadew
Tujuan dibentuknya TKR pada tanggal 5 Oktober 1945 adalah :
1) Sebagai kekuatan militer bangsa Indonesia secara resmi dicetuskan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya
2) Untuk melindungi bangsa Indonesia atas kekhawatiran kedatangan pihak sekutu dan Belanda yang ingin menguasai daerah-daerah kedaulatan RI pasca kekalahan Jepang.
3) Sebagai wadah pengembangan gabungan kemiliteran pengayom rakyat Indonesia akibat adanya pembentukan organisasi-organisasi perjuangan rakyat (laskar) yg dibentuk sendiri-sendiri oleh inisiatif pejuang muda.
PEMBAHASAN
TKR adalah akronim dari Tentara Keamanan Rakyat, kesatuan militer pertama Indonesia yang diresmikan pada tanggal 5 Oktober 1945. Kesatuan tentara militer ini adalah bentuk pengembangan BKR (Badan Keamanan Rakyat). BKR dicetuskan dalam sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. BKR adalah suatu badan yang memiliki tugas mengkoordinir pertolongan pada keluarga korban perang, yang tidak lain bagian dari transisi BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban Perang) dan fungsinya secara tidak transparan sebagai badan pemeliharaan keamanan bersama-sama dengan rakyat dan badan-badan negara.
Anggota BKR terdiri dari pasukan berbagai latar belakang, seperti : PETA, KNIL, tentara Heiho, dan Kaigun. Pada waktu itu, bagi para pemuda yang tidak setuju pembentukan BKR, membentuk badan-badan perjuangan sendiri, seperti AMI (Angkata Muda Indonesia), P3I (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia), BPPI (Badan Penerangan Pemuda Indonesia) dan sebagainya.
Dikarenakan desakan atas ancaman dan kekhawatiran kedatangan pihak sekutu, Presiden Soekarno mengeluarkan dekritnya atas peresmian TKR sebagai kesatuan militer pada tanggal 5 Oktober 1945.
Tujuan dibentuknya TKR adalah melindungi rakyat Indonesia atas ancaman kedatangan pihak sekutu yang diboncengi NICA untuk merebut kembali daerah-daerah kedaulatan RI pasca Jepang menyerah tanpa syarat ke pihak sekutu.
Pada tanggal 6 Oktober 1945, Mohammad Hatta melantik Urip Sumoharjo selaku Kepala Staf Umum dengan pangkat Letnan Jenderal.
Tanggal 20 Oktober 1945, Pemerintah mengumumkan Supriyadi sebagai Panglima Besar TKR, Urip Sumoharjo tetap sebagai Kepala staf Markas Besar TKR yang bermarkas di Yogya dan Amir Syarifudin sebagai Menteri Keamanan. Sedangkan, Supriyadi selaku Panglima Besar TKR, tidak pernah muncul atas pelantikan tersebut. Desas-desus yang terjadi adalah bahwa yang bersangkutan tewas terbunuh oleh pasukan Jepang.
Pada tanggal 12 November 1945, dalam konferensi tentara yang bermarkas di Gondokusuman, Yogyakarta, memutuskan Kolonel Soedirman sebagai Panglima Besar TKR atas dasar voting terbanyak. Namun, terdapat persaingan ketat, sehingga pelantikannya tertunda. Sebelumnya, setelah konferensi tentara, Kolonel Soedirman bahkan kembali ke pasukan induknya [Divisi V Banyumas] di Kroya untuk menyusun siasat pertempuran Palagan Ambarawa melawan tentara sekutu dan NICA. Atas keberhasilannya mengusir tentara sekutu di Ambarawa, akhirnya peluang pengukuhan Kolonel Soedirman menjadi Panglima Besar TKR sangatlah besar. Sehingga, pada tanggal 18 Desember 1945, Presiden Soekarno melantik secara resmi Kolonel Soedirman sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat Jenderal Bintang Lima. Pada tanggal 7 Januari 1946, TKR mengalami perombakan nama yaitu menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Perombakan nama ini didasarkan atas bentuk perluasan pengembangan fungsi ketentaraan dan memberikan perlindungan keamanan rakyat Indonesia.
================
Pelajari lebih lanjut
Sejarah pembentukan TKR
https://brainly.co.id/tugas/2246591
Pimpinan Tertinggi TKR
https://brainly.co.id/tugas/14123861
================
Details
Kelas : XI
Mapel : Sejarah
Bab : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
Kode : 11.3.6
Kata Kunci : TKR, Tujuan TKR, Soedirman
#TingkatkanPrestasimu