Sejarah

Pertanyaan

fakta bahwa pasukan knil dianggap mengganggu stabilitas keamanan di suawesi selatan

1 Jawaban

  • Kelas: XII
    Mata Pelajaran: Sejarah 
    Materi: Republik Indonesia Serikat
    Kata Kunci: Peristiwa Andi Azis

     

    Jawaban pendek:

     

    Pasukan KNIL dianggap mengganggu stabilitas keamanan di Sulawesi Selatan dengan melakukan pemberontakan dibawah pimpinan Andi Azis. Pemberontakan ini menyerang markas APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dan menyandera sejumlah perwira APRIS serta menuntut agar tanggung jawab keamanan di Negara Indonesia Timur (NIT) diserahkan kepada pasukan KNIL.

     

    Jawaban panjang:

     

    Setelah diakuinya kedaulatan Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dibentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara federal yang menyatukan negara-negara federasi buatan belanda, seperti NIT. Hasil konferensi ini juga menyatakan bahwa eks-prajurit KNIL (Tentara Kolonial Hindia Belanda) juga berhak bergabung kedalam APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat), yang merupakan tentara federal.

     

    Namun, kemudian banyak eks-prajurit KNIL yang merasa tidak puas, karena harus bergabung dengan mantan pejuang kemerdekaan di dalam APRIS, karena dahulunya merupakan musuh KNIL dalam perang kemerdekaan. Mereka juga merasa didominasi oleh para tentara TNI yang berasal dari Jawa.

     

    Karena itu, di Makassar, yang merupakan kota terbesar dan ibukota Negara Indonesia Timur (NIT), pasukan eks-prajurit KNIL memberontah pada 5 April 1950 dibawah pimpinan Andi Azis, seorang perwira KNIL.

     

    Menghadapi pemberontakan Andi Azis ini, pada tanggal 8 April 1950, pemerintah Indonesia mengeluarkan ultimatum yang meminta Andi Azis untuk segera datang ke Jakarta. Jika Azis mengabaikan ultimatum tersebut, Kapal Laut "Hang Tuah" akan meyerang Makassar. Selain itu, ultimatum pemerintah juga meminta Andi Azis untuk bertanggung jawab atas tindakannya dalam 4 x 24 jam, ultimatum juga diabaikan. Setelah batas waktu berlalu, pemerintah mengirim pasukan di bawah komando Kolonel Alex Kawilarang. Dan akhirnya, pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis akan datang ke Jakarta dengan janji Hamengkubuwana IX bahwa dia tidak akan ditangkap. Tapi, saat Azis datang ke Jakarta, dia langsung ditangkap.





Pertanyaan Lainnya